Terpilih 7 Periode Masuk DPR RI, Tokoh Senior Partai Golkar Agun Gunandjar Sudarsa Raih Rekor MURI

Berita GolkarTokoh senior Partai Golkar, Agun Gunandjar Sudarsa mendapatkan rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI). Raihan rekor MURI yang didapatkan Kang Agun begitu sapaan akrabnya bahkan menjadi satu-satunya di dunia, yakni sebagai anggota parlemen yang secara berkesinambungan terpilih 7 periode berturut-turut.

Capaian tersebut diraih Kang Agun sejak tahun 1997-1999, 1999-2004, 2004-2009, 2009-2014, 2014-2019, 2019-2024 dan kini di periode 2024-2029. Selama tujuh periode sebagai legislator di Senayan, Kang Agun memiliki kesan paling mendalam saat DPR dipimpin oleh Akbar Tandjung pada periode 1999-2024.

Kala itu, Kang Agun menilai Akbar Tandjung memiliki kecakapan dan kepiawaian menjadi Ketua DPR RI ke-13 di era reformasi. Cerita tak berakhir di situ, bagi Kang Agun, sosok Akbar Tandjung yang saat itu juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar mampu menyelamatkan partai ini dari keinginan pemerintahan Presiden KH. Abdurrahman Wahid membubarkan partai berlambang beringin ini.

“Mekanisme aturan kerja berjalan secara benar. Komisi, fraksi berjalan efektif, kedaulatan anggota efektif, demokratis, dan transparan serta good governance di era Pak Akbar memimpin DPR,” kata Agun Gunanjar usai menggelar tasyakuran tujuh periode menjadi Anggota DPR sekaligus peluncuran buku di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Sabtu 26 Oktober 2024.

Dalam kesempatan ini, Kang Agun juga mengungkapkan keberhasilannya menjadi Anggota DPR selama tujuh periode secara beruntun merupakan hal yang tak pernah direncanakan, tanpa resep dan tanpa konsep. Persoalan menjadi Anggota DPR tujuh periode berturut-turut, menurutnya merupakan kehendak yang Maha Kuasa.

“Tasyakuran ini sebagai bentuk syukur atas rahmat, nikmat, karunia yang diberikan Allah, saya terpilih lagi menjadi Anggota DPR periode ketujuh. Saya yakin sesuatu yang baik itu akan berbuah kebaikan,” kata Mantan PNS di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Tangerang, kelahiran, 13 November 1958 itu.

Sebagai catatan dan refleksi selama duduk di DPR RI tujuh periode berturut, Kang Agun juga menerbitkan sebuah buku berjudul ‘Good Political Party Governance’ (Tata Kelola Partai Politik yang Amanah). Lebih dalam Kang Agun menyebut bahwa buku ini merupakan bentuk pertanggungjawabannya di akhirat saat kelak dipanggil Tuhan.

“Perjalanan waktu hidup ada akhirnya. Jadi ketika ditanya nanti, saya sudah dapat mempertanggungjawabkan melalui buku ini, ” kata Wakil Ketua Badan Aspirasi Masyarakat DPR itu.

Pada Pemilu 2024, Kang Agun resmi terpilih kembali untuk periode ketujuhnya dari Dapil Jabar X (Ciamis, Banjar, Pangandaran dan Kabupaten Kuningan). Melalui Dapil Jabar X ini, Kang Agun mendulang 61.935 suara.

Sosok Agun Gunandjar

Perjalanan hidup Agun Gunandjar Sudarsa mencapai titik ini tidak semudah kelihatannya. Kehidupan masa kecilnya sangat penuh perjuangan. Pria kelahiran Kota Bandung, 13 November 1958 ini sempat menjadi sopir omprengan untuk membantu keluarga dan menyambung kehidupannya.

Agun Gunandjar Sudarsa, yang biasa dipanggil Kang Agun memiliki kehidupan sederhana di masa kecilnya hingga beranjak remaja. Maklum saja, ayahnya hanyalah seorang tentara yang bertugas di Jakarta. Di masa dulu, kehidupan tentara serba sederhana gajinya pun hanya cukup untuk memenuhi kehidupan.

Selain menjadi sopir omprengan, masa belia Agun tidaklah mudah. Karena tuntutan ekonomi, ia harus berjualan es mambo. Agun bekerja sebagai penjual es mambo selama 4 tahun lamanya mulai dari kelas 6 SD hingga tamat SMP.

Karir politik Agun Gunandjar Sudarsa yang begitu moncer tak bisa dilepaskan dari pengalamannya dalam berorganisasi. Tercatat, Kang Agun mulai mengenal organisasi, sejak ia menempa diri di HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) sampai menjadi Ketua Komisariat HMI Teknik Sipil STTN, pada tahun, 1978 – 1979.

Kehidupan organisasi Agun Gunandjar Sudarsa terus berlanjut, ia menjadi Ketua Cabang FKPPI Jakarta Selatan di tahun 1982-1984. FKPPI merupakan organisasi anak-anak TNI Polri. Lalu Agun Gunandjar Sudarsa pun sudah bersentuhan dengan politik di tahun 1982-1987 ketika ia menjabat sebagai Sekretaris BAPEKADA Golkar Jakarta Selatan.

Karir organisasinya di FKPPI berlanjut ketika ia menjabat sebagai Sekretaris Daerah IX FKPPI DKI JAYA pada tahun 1984-1986. Ketika semua kehidupan organisasi itu terus berlanjut, Agun Gunandjar Sudarsa masih berkuliah di AKIP.

Tidak hanya berkuliah ia juga menjalani rutinitas pekerjaan sebagai Pegawai Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Tangerang pada tahun 1982–1984 dan Staf Pengajar AKIP. Pusdiklat Departemen Kehakiman, Tangerang pada tahun 1985-1996.

Tak cukup bagi Agun berbekal AKIP, ia juga kuliah di STIA LAN dan lulus pada tahun 1991. Di STIA LAN ini juga Agun Gunandjar Sudarsa sempat berorganisasi dan menjadi Ketua Umum SENAT Mahasiswa LAN di tahun 1989-1990 dan menjabat Sekjen Persatuan Mahasiswa Administrasi Indonesia di tahun 1989-1991. Sampai medio tahun 1993-1997 Agun Gunandjar Sudarsa sempat menduduki jabatan sebagai Wakil Sekjen FKPPI Pusat.

Setelah itu, ia kemudian meneruskan ke jenjang S2 ke Universitas Indonesia (UI) program Administrasi Negara dari tahun 1994-1996. Karirnya makin me-nasional, saat dia terpilih menjadi anggota DPR 1997-1999. Sejak itu, ia langganan terpilih menjadi anggota DPR berturut-turut, 1999-2004, 2004-2009, 2009-2014, 2014-2019 dari Dapil Jawa Barat dari Partai Golkar.

Selama enam periode duduk di DPR RI, berbagai komisi pernah ia duduki, di antaranya Komisi I, II, dan Komisi III DPR. Pada periode 2019-2024, Agun Gunandjar Sudarsa diminta oleh Fraksi Golkar DPR RI di Komisi XI yang membidangi bidang Keuangan dan Perbankan. Sementara di periode 2024-2029, Kang Agun didapuk untuk duduk di Komisi XIII DPR.

Sosok Agun Gunandjar Sudarsa bisa menjadi teladan bagi generasi muda Partai Golkar masa kini. Berbekal loyalitas serta gagasan mumpuni dalam merancang berbagai produk legislasi di DPR, figur Kang Agun menjelma menjadi legislator yang efektif dan senantiasa menjadi corong aspirasi masyarakat. Pantas jika kemudian masyarakat memilihnya hingga periodenya yang ketujuh saat ini. {redaksi}