Berita Golkar – Robinson Napitupulu menanggapi pernyataan Partai Golkar yang kembali mendukung Airin Rachmi Diany untuk maju di Pilkada Banten. Robinson yang merupakan tokoh senior organisasi pendiri Partai Golkar, yakni Sentra Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) ini mengapresiasi langkah Bahlil Lahadalia membawa Partai Golkar, mengusung Airin Rachmi Diany di Pilgub Banten.
Satu hari sebelumnya, Partai Golkar mengusung Andra Soni dan Dimyati Natakusumah di Pilgub Banten. Namun, satu hari setelahnya, Partai Golkar mengubah rekomendasi dengan mendukung Airin di Pilgub Banten.
Robinson menilai, sudah seharusnya Partai Golkar mengusung Airin Rachmi Diany di Pilgub Banten. Sebab, Airin merupakan kader Golkar yang sudah terbukti kualitasnya untuk maju sebagai cagub Banten.
“Menurut saya sudah seharusnya Partai Golkar mengusung kadernya sendiri, sebab seorang Airin yang merupakan salah satu kader terbaik, akan menjadi aneh ketika tidak diperhatikan oleh Partai Golkar,” kata Robinson dikutip redaksi Golkarpedia dalam siaran persnya, Selasa (27/08).
Apresiasi Ketum Bahlil
Ada satu hal yang melatarbelakangi langkah politik Partai Golkar kembali mengusung Airin di Pilgub Banten. Robinson mengatakan, langkah yang dilakukan ini merupakan bentuk aspiratif dan konstruktif yang dilakukan semua elemen Golkar terutama peran senior. Senior Partai Golkar terbukti sangat didengar dengan baik oleh ketua umumnya.
“Saya yakin bahwa Golkar merekomendasikan Airin setelah ketua umum mendiskusikan panjang lebar ke semua pemangku kepentingan yang ada di internal. Juga peran senior Partai Golkar yang selama ini sangat vital dalam menggerakan jaringan organisasi kepartaian, ini disambut sangat baik oleh ketua umum Bahlil Lahadalia,” ujar Robinson.
”Dan, yang jauh lebih penting, peran ketua umum yang akan membuat Partai Golkar solid untuk kemajuan Indonesia nampak jelas disini perannya, yaitu dengan memprioritaskan kader internal tentunya pilihan cerdas. Sekali lagi ini merupakan sikap aspiratif dan konstruktif yang ditunjukan oleh Partai Golkar dalam membaca dinamika politik,” tambahnya.
Menurut Robinson, dinamika yang terjadi di tubuh Partai Golkar bukanlah simbol politik yang berdiri sendiri, karena menurutnya ada variabel lain yang mempengaruhi dinamika politik di tubuh Partai Golkar. Yakni keberadaan Partai Golkar di Koalisi Indonesia Maju (KIM) serta hubungan partai berlambang beringin ini dengan pemerintahan yang sedang berkuasa.
“Saya apresiasi bahwa ini peran bagus yang ditunjukan oleh Ketum Bahlil dalam menyikapi dinamika, selain menunjukan loyalitas untuk semua elemen partai, juga ini cara kerja dari seorang ketum muda Partai Golkar yang berani mengambil langkah tepat dalam setiap momen momen penting pengambilan keputusan partai,” tambahnya.
Robinson melanjutkan, keputusan yang dibuat Bahlil sudah tepat. Dengan begitu, citra Bahlil di tengah kader Partai Golkar terjaga dan menegaskan bahwa posisinya sebagai Ketum Partai Golkar merupakan bentuk loyalitas tinggi kepada partai.
“Saya percaya Bahlil akan bisa membesarkan Partai ini, dengan kapasitasnya yang ditunjukan pada hari ini dengan langkah taktis memberikan dukungan kepada Airin sudah menjadi bukti, bahwa Ketum Golkar saat ini sosok yang akan membawa kemenangan kepada Partai Golkar,” tutupnya. {redaksi}