Berita Golkar – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, industri otomotif di Indonesia mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 2,5 persen sepanjang periode Januari hingga Agustus 2024.
Sejalan dengan itu, penjualan domestik kendaraan roda empat sebesar 560.000 unit, dengan ekspornya sebesar 296.000 unit dalam bentuk Completely Built Up (CBU), dan 30.000 unit dalam bentuk Completely Knocked Down (CKD).
“Artinya, industri alat angkut Indonesia tetap menunjukkan performa yang stabil dan berkontribusi penting terhadap pasar domestik maupun internasional,” ujar Agus sebagaimana dilansir dari siaran pers di laman resmi Kemenperin, dikutip dari Kompas, Sabtu (5/10/2024).
Meski demikian, menurutnya saat ini Indonesia belum menjadi pemain besar dalam Global Automotive Aftermarket Industry atau industri komponen otomotif dan aftermarket dunia. Industri ini meliputi suku cadang, aksesoris, dan jasa.
Indonesia masih berada di bawah China yang mendominasi dengan pangsa pasar hingga 34 persen di pasar global, Amerika Serikat (28,8 persen), Jerman (11 persen), Jepang (10 persen), Italia (6 persen), Korea Selatan (5 persen), Meksiko (3,5 persen), Perancis (2,5 persen), India (2 persen), dan Inggris (2 persen).
“Saya melihat ini menjadi peluang yang sangat besar bagi Indonesia, dan harus kita manfaatkan sebaik-baiknya. Potensi untuk tumbuh, room to grow-nya sangat terbuka luas,” kata Agus.
Ia menekankan, untuk dapat memacu industri menjadi lebih kompetitif dan mampu memanfaatkan peluang-peluang yang ada, industri perlu memahami tren terkini dan dinamika pasar.
Selain itu, Agus juga berpesan kepada para pelaku industri komponen otomotif dan aftermarket di Indonesia, untuk siap mengisi pasar yang ditumbuhkan ini dengan produk yang dihadirkan para kreator dan inovator di dalam negeri.
Lebih lanjut Agus mengungkapkan, industri komponen otomotif dan aftermarket dunia juga mengalami pertumbuhan yang signifikan. Berdasarkan data dari Alibaba.com, pasar komponen otomotif aftermarket global diperkirakan akan tumbuh dari 400 miliar dollar AS pada 2023 menjadi 550 miliar dollar AS pada 2028.
“Lonjakan ini didorong oleh kemajuan teknologi, bertambahnya usia kendaraan, berkembangnya preferensi konsumen serta pertumbuhan e-commerce,” kata Agus.
“Pasar e-commerce komponen otomotif global sendiri diperkirakan akan mencapai 200 miliar dollar AS pada tahun 2027, dengan pertumbuhan CAGR sebesar 14 persen dari tahun 2023 hingga 2027,” tambahnya. {}