Berita Golkar – Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menggandeng penyanyi kelahiran Makassar, Andi Fadly Arifuddin alias Fadly Padi, dalam pengembangan pertanian atau perkebunan perkotaan alias urban farming.
Fadly Padi diangkat sebagai Tim Ahli (Tim Ahli) Wali Kota. Ia akan banyak-banyak memberi ide dan masukan untuk pengembangan urban farming di Makassar.
Munafri Arifuddin mengundang Fadly Padi rapat bersama beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) lingkup Pemkot Makassar di Balaikota Makassar Jl Ahmad Yani, Minggu (27/4/2025).
Kepala Bappeda Kota Makassar Andi Zulkifli Nanda mengatakan urban farming salah satu program prioritas Munafri Arifuddin dan Aliyah Mustika Ilham. Sesuai hasil rapat tersebut, ada beberapa lokasi yang akan dijadikan percontohan kawasan perkebunan.
“Di situ juga ada peternakannya dalam satu lokasi sementara kita susun konsepnya,” kata Zulkifli Nanda, dikutip dari TribunTimur.
Program ini akan memanfaatkan lahan-lahan tidur untuk bercocok tanam, untuk itu Pemkot Makassar akan menggodok anggaran maupun regulasi dari program ini.
“Inikan keberlanjutan, dulu kan ada lorong garden, lorong garden ini akan ditindaklanjuti dnegan urban farming ini dikaji risetnya oleh Brida,” imbuhnya.
Sementara itu, Fadly Padi mengatakan program ini akan dimulai dari urban farming hub atau area yang akan mendukung praktik pertanian perkotaan ini.
“Urban farming hub itu istilahnya ada dua pusat pendidikan, agrowisata, pelatihan, dan pembibitan produksi yang menjadi sumber seperti mata airnya dari program besar ini,” kata Fadly Padi.
Program ini juga sebagai bentuk kampanye untuk menginspirasi, mengajak, men-trigger orang-orang untuk melakukan kebiasan produktif.
Lanjut Fadly Padi, ada dua balai penyuluhan pertanian (BPP) yang akan menjadi lokasi percontohan urban farming ini, yakni BPP Sudiang dan Barombong.
“Dua hub utama yang jadi pusat pendidikan, agrowisata, dan lain-lain. Di situ ada banyak contoh. Di situ rencananya kita bikin contoh sekalian merehab,” kata Fadly Padi.
“Tapi yang percontohan kecil, InsyaAllah kita dengan Brida dan teman-teman di Dinas terkait akan mencari tempat,” jelasnya.
Fadly mengaku gemar bercocok tanam. Dia mendalami dunia ini pada 2010 lalu usai Grup Band Padi vakum.
Fadly mengatakan hobinya bertani dan berternak diwarisi dari orangtuanya. Saat era Gubernur Prof Ahmad Amiruddin, ada program bernama Petik, Olah, Jual. Program tersebut terus terbawa hingga diusianya sekarang.
“Saya dulu dikasih kandang puyuh di rumah oleh orang tua. Dan saya dengan kakak saya gantian panen telurnya dan bersihkan kotorannya,” kata Fadly Padi .
“Dan itu adalah kesan yang kuat sampai hari ini bisa tinggal,” imbuhnya.
Selain itu, Fadly Padi juga pernah belajar di Australia tepatnya di Ceres Community Environment Park, sebuah organisasi pusat pendidikan nirlaba.
Terpisah, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menyampaikan rapat ini sebagai langkah awal dalam menyatukan persepsi terkait konsep urban farming yang akan dilakukan di Makassar.
Alur dari program ini sedang dirancang, mulai dari kepengolalaannya, OPD yang telibat, keterlibatan masyarakat, alur penganggaran serta hal-hal lain yang mendukung terselenggaranya program ini
Urban farming kata Munafri menjadi bagian pemberdayaan masyarakat, dimana hasilnya juga akan dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat setempat. Ia bersyukur Fadly Padi bersedia untuk mengurusi pengembangan urban farming di masyarakat.
“Mungkin satu dua minggu ini kita atur, bagaimana tanggung jawabnya. Lalu kita fixkan, baru dilaunching,” kata Munafri Arifuddin.
Alasannya memilih Fadly untuk menangani urban farming karena pelantun lagu Tanpa Batas Waktu ini telah membuktikan kesuksesannya mengelola urban farming di lingkungan tempat tinggalnya. Munafri menjelaskan, Fadli sudah lakukan itu dihalaman rumahnya.
“Kalau tidak salah lahan 1×2 dia menanam sayur dan di bawahnya ada ikan. Di rumahnya di Jakarta juga hampir tiap minggu bagi-bagi telur ke tentangganya,” kata Munafri Arifuddin.
“Telur omega dengan peternakan vertikal. Nah ini mau kita coba gitu. Artinya yang lebih pertama ini kesehatan karena kita sangat dekat dengan makanan yang benar-benar fresh, benar-benar langsung dipetik,” imbuhnya. {}