Walikota Sachrudin Ajak Masyarakat Kota Tangerang Manfaatkan Lahan Tidur Untuk Bertani

Berita Golkar – Wali Kota Tangerang, Sachrudin, mengajak masyarakat setempat untuk memanfaatkan lahan tidur atau pekarangan rumah sebagai tempat bertani guna menjaga ketahanan pangan lokal di tengah pembangunan kota metropolitan.

Hal itu disampaikan Sachrudin saat meninjau panen raya di Kelurahan Selapajang Jaya, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, Senin (7/4/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari panen raya Nasional yang dilaksanakan secara serentak di empat belas provinsi.

Menurut Sachrudin, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang mendorong swasembada pangan di tengah terbatasnya lahan pertanian. Pihaknya menargetkan setiap hektare lahan yang ditanami padi di Kota Tangerang mampu menghasilkan 7,2 ton gabah.

“Tentunya Pemkot akan terus berkomitmen untuk mewujudkan swasembada pangan, khususnya beras, di tengah keterbatasan lahan di Kota Tangerang yang merupakan kota metropolitan,” kata Sachrudin, dikutip dari ZonaBanten.

Dia melanjutkan, optimalisasi sektor pertanian merupakan salah satu upaya untuk memperkuat program Gampang Sembako. Saat ini, Kota Tangerang memiliki 13 kelompok tani (poktan) dan 119 Kelompok Wanita Tani (KWT) yang terus diberdayakan.

“Mendukung ketersediaan pangan di Kota Tangerang dengan memanfaatkan lahan-lahan tidur, sawah seluas 98 hektare untuk ditanami dengan tanaman pangan yang bisa menyuplai kebutuhan pangan di Kota Tangerang,” ujar dia.

Sachrudin mengajak masyarakat Kota Tangerang untuk menerapkan konsep urban farming dalam bertani di wilayah perkotaan. Langkah ini diharapkan dapat menjaga ketersediaan sekaligus stabilitas harga pangan di Kota Tangerang.

“Manfaatkan lahan-lahan maupun pekarangan-pekarangan karena dengan bertani selain membuat lingkungan menjadi asri juga dapat membantu menjaga stok pangan di kota metropolitan,” tuturnya.

Sementara itu, menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang, Muhdorun, pihaknya juga memberikan berbagai bantuan untuk memperlancar proses panen raya kali ini. Mulai dari traktor, pompa air, hingga alat-alat pertanian lainnya.

“Selain bantuan itu, kita juga perbaiki saluran irigasi yang bermasalah, dengan harapan walau di musim kemarau nanti para petani tetap bisa menghasilkan panen yang maksimal,” ucapnya.

Muhdorun menambahkan, urban farming dapat mendukung program swasembada pangan yang digaungkan Pemerintah Pusat. Meskipun memiliki lahan pertanian yang terbatas, Kota Tangerang tetap dapat berkontribusi mewujudkan cita-cita tersebut.

“Pemanfaatan urban farming baik di sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan dengan cara yang tepat, bisa membantu Kota Tangerang dalam keberhasilan swasembada pangan,” tuturnya. {}