Berita Golkar – Pemerintah Indonesia masih terus berupaya membuka kembali moratorium pengiriman Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Arab Saudi. Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Christina Aryani, menyampaikan Presiden Prabowo Subianto telah memberikan arahan agar moratorium ini dibuka, dengan syarat semua ketentuan yang ditetapkan dapat dipenuhi.
“Prosesnya masih berjalan, masih dalam tahap negosiasi untuk melihat termin dan kontraknya seperti apa,” ujar Christina saat ditemui di Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Mataram, Rabu (26/3/2025), dikutip dari RRI.
Ia menjelaskan, moratorium ini hanya berlaku bagi pekerja domestik, sedangkan untuk tenaga perawat, pengiriman ke Arab Saudi tetap berlangsung. Christina mengatakan peluang kerja di sektor kesehatan di Arab Saudi masih besar, termasuk bagi lulusan Politeknik Kesehatan (Poltekkes) yang tertarik bekerja di negara tersebut.
“Kalau untuk perawat penempatan Arab Saudi saat ini ada, karena yang moratorium itu hanya untuk pekerja domestic saja,” tegasnya.
Menanggapi wacana pengiriman 600 ribu PMI ke Arab Saudi, Christina menegaskan bahwa hal tersebut masih dalam tahap perencanaan dan belum dapat direalisasikan sebelum perjanjian resmi ditandatangani.
“Ini masih rencana, tapi kita belum bisa membuka kembali pengiriman sebelum perjanjiannya ditandatangani. Saat ini, prosesnya sedang berjalan. Jika semua berjalan lancar dan negosiasi selesai dengan baik, kemungkinan tahun ini moratorium bisa dibuka,” jelasnya.
Pemerintah berharap proses negosiasi dapat segera rampung agar peluang kerja bagi para pekerja migran Indonesia di Arab Saudi dapat kembali terbuka dengan jaminan perlindungan yang lebih baik. {}