Wamendag Dyah Roro Esti Dorong Peningkatan Kerjasama di 3 Sektor Strategis RI-Belanda

Berita Golkar – Wakil Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Dyah Roro Esti Widya Putri mendorong peningkatan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Belanda dalam tiga sektor strategis yakni maritim, pengelolaan air, dan pertanian.

Seruan ini disampaikan saat menyambut kunjungan Delegasi Misi Ekonomi Belanda ke Jakarta, sebagai bagian dari upaya memperkuat hubungan dagang bilateral kedua negara.

Wamendag Roro menilai bahwa kolaborasi Indonesia-Belanda dapat menjadi momentum penting untuk menggali lebih dalam potensi kerja sama yang saling menguntungkan.

“Kolaborasi yang lebih erat antara Indonesia dan Belanda diharapkan tidak hanya akan meningkatkan perdagangan bilateral, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia dalam mengakses pasar ekspor, khususnya ke kawasan Eropa,” ujar Wamendag Roro dalam keterangannya, Rabu (18/6/2025), dikutip dari AkuratJakarta.

Belanda diketahui menjadi mitra dagang terbesar Indonesia di kawasan Eropa. Menurut data Kementerian Perdagangan RI, tren perdagangan bilateral kedua negara mengalami pertumbuhan positif sebesar 6,15% dalam lima tahun terakhir.

Hal ini menunjukkan adanya ruang luas untuk memperluas kolaborasi lintas sektor dalam menghadapi tantangan dan peluang perdagangan global.

Sektor pertama yang menjadi sorotan adalah infrastruktur maritim. Sebagai negara kepulauan dengan lebih dari 17 ribu pulau, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam konektivitas dan efisiensi logistik.

Wamendag Roro menyatakan, pembangunan pelabuhan modern dan sistem logistik maritim yang efisien sangat dibutuhkan untuk menunjang perdagangan dan pertumbuhan ekonomi wilayah terpencil.

“Indonesia membutuhkan pelabuhan modern, sistem logistik yang efisien, dan fasilitas maritim canggih untuk memfasilitasi perdagangan, meningkatkan keselamatan navigasi, dan mendorong pembangunan berkelanjutan,” ujar Wamendag.

Dirinya menambahkan, transfer teknologi dari Belanda sebagai negara dengan keunggulan maritim akan sangat membantu percepatan transformasi sektor ini.

Kedua, pengelolaan air menjadi sektor prioritas yang diangkat dalam pertemuan bilateral. Dengan tantangan perubahan iklim yang berdampak pada ketersediaan air bersih dan keberlanjutan industri, Indonesia membutuhkan mitra strategis untuk mengembangkan teknologi pengelolaan air yang canggih.

Belanda, yang selama ini dikenal unggul dalam manajemen air, dinilai cocok untuk mengisi kebutuhan tersebut.

Ketiga, sektor pertanian juga masuk dalam daftar fokus kerja sama. Dengan potensi besar dalam produksi pertanian, Indonesia dinilai akan sangat diuntungkan jika mampu menerapkan inovasi agrikultur dari Belanda.

Kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi produksi, kualitas hasil tani, serta daya saing produk pertanian Indonesia di pasar global.

“Saya meyakini kerja sama antara Indonesia dengan Belanda di tiga sektor tersebut dapat membawa manfaat besar bagi kedua negara,” ujar Wamendag Roro.

Wamendag juga mengundang delegasi ekonomi Belanda untuk membangun kemitraan jangka panjang yang strategis dan saling menguntungkan di masa mendatang.

Dari sisi lain, Wakil Menteri Hubungan Ekonomi Luar Negeri Belanda, Michiel Sweers menyampaikan komitmen negaranya dalam memperluas kerja sama ekonomi dengan Indonesia.

Sweers mengapresiasi sambutan hangat dari Pemerintah Indonesia dan menyatakan Belanda terbuka untuk memperkuat kolaborasi di sektor maritim, pengelolaan air, dan ketahanan pangan.

Sweers juga menekankan pentingnya percepatan penyelesaian Perjanjian Dagang Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EU CEPA) yang diharapkan dapat menjadi payung hukum bagi peningkatan perdagangan bebas dan adil antara Indonesia dengan negara-negara Uni Eropa, termasuk Belanda. {}