Berita Golkar – Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Muna Barat, Provinsi Sulawesi Tenggara, pada Kamis (9/10/2025).
Kunjungan ini merupakan tindak lanjut atas audiensi Pemerintah Kabupaten Muna Barat terkait revitalisasi pasar rakyat dan pengembangan komoditas unggulan daerah.
Turut mendampingi dalam kunjungan tersebut, Anggota Komisi V DPR RI, Ridwan, Anggota DPD RI, Wa Ode Rabia Al Adawia Ridwan, serta Direktur Sarana Perdagangan dan Logistik Kementerian Perdagangan, Sri Sugy Atmanto.
Rombongan Wamendag disambut hangat oleh Bupati Muna Barat, Laode Darwin, Wakil Bupati Ali Basa, Ketua TP PKK Muna Barat Rhika Purwaningsih Darwin, serta jajaran Forkopimda dan perangkat daerah setempat.
Lokasi pertama yang dikunjungi adalah Pasar Guali di Kecamatan Kusambi. Di hadapan Wamendag dan rombongan, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Muna Barat, La Ode Khairul Ashar, memaparkan rencana revitalisasi pasar yang telah diusulkan.
Menanggapi hal itu, Wamendag Dyah Roro Esti meminta agar pemerintah daerah segera melengkapi seluruh dokumen pendukung, termasuk Rencana Anggaran Biaya (RAB), untuk dapat ditindaklanjuti oleh Kementerian Perdagangan.
“Kita melihat kondisi pasar yang sifatnya belum permanen. Jadi, sementara kita lihat dulu bangunan fisiknya. Harapannya ke depan, Kementerian Perdagangan bisa mendukung revitalisasi sesuai kemampuan yang ada,” ujar Dyah Roro Esti kepada awak media, dikutip dari RRI.
Senada dengan Wamendag, Sri Sugy Atmanto juga menegaskan bahwa dokumen RAB perlu dirampungkan agar dapat segera masuk tahap review dan penganggaran dari belanja pusat.
Dalam kesempatan tersebut, Wamendag juga meninjau langsung beberapa bagian pasar dan berinteraksi dengan pedagang. Ia mendorong pemerintah daerah untuk terus berinovasi agar daya beli masyarakat dapat meningkat secara berkelanjutan.
Sementara itu, Anggota Komisi V DPR RI, Ridwan Bae, mengingatkan pentingnya kecepatan dalam melengkapi berkas usulan. Ia menegaskan bahwa persaingan untuk mendapatkan perhatian pusat cukup ketat, mengingat banyaknya permohonan dari daerah lain di seluruh Indonesia.
Setelah dari Pasar Guali, rombongan Wamendag melanjutkan kunjungan ke Desa Waulai, Kecamatan Barangka, yang dikenal sebagai sentra penghasil tenun khas Muna Barat. Hasil tenun dari desa ini kerap menjadi produk unggulan dalam berbagai pameran daerah, baik di tingkat provinsi maupun nasional.
Wamendag menyampaikan apresiasi atas kekayaan budaya lokal dan menyatakan kesiapannya mendukung promosi serta pengembangan UMKM berbasis kearifan lokal di wilayah tersebut. {}