Berita Golkar – Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri mengaku prihatin atas temuan praktik beras yang tidak sesuai dengan ketentuan atau dioplos. Pasalnya praktek tersebut tidak hanya merugikan rakyat kecil selaku konsumen, juga negara yang memberikan subsidi.
Wamendag Dyah menyampaikan hal tersebut saat berdialog dengan para pedagang di Pasar Ngronggo Kota Kediri. Kedatangan Dyah ke pasar tersebut untuk memeriksa stok bahan sembako dan sayuran, sekaligus berinteraksi dengan para pedagang.
“Kami sangat prihatin atas temuan praktek beras yang dioplos. Kementerian perdagangan memiliki sistem pengawasan sendiri. Saat ini ia telah bekerja sama dengan kedinasan yang ada di daerah untuk memperketat pengawasa,” kata Dyah di Pasar Ngronggo, Kecamatan Pesantren, Kediri, jawa Timur, Kamis (17/7/2025), dikutip dari Investor.
Kementerian Perdagangan, kata Dyah, mendorong petugas terkait untuk memberikan tindakan tegas kepada para pelaku pengoplos beras tersebut.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menemukan 212 merek yang diduga melakukan praktik oplos beras. Hal itu membuat kerugian konsumen senilai 99 trilliun rupiah per tahun.
Dalam inspeksi mendadak (sidak) ke pasar tersebut, Wamendag menyampaikan apresiasi atas kondisi pasar yang dinilai ramai dan stabil, bahkan hingga sore hari. Hal ini menandakan aktivitas ekonomi di Kota Kediri berjalan dengan baik. {}