Berita Golkar – Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri mengapresiasi pembentukan bursa Renewable Energy Certificate (REC) yang dinilai akan memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain kunci dalam ekonomi hijau global.
Bursa REC diluncurkan oleh PT Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (PT ICDX) bersama PT Indonesia Clearing House (PT ICH), dan bertujuan untuk membangun dan memperkuat ekosistem Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK).
“Perdagangan REC merupakan langkah strategis dan inovatif dalam memajukan perdagangan komoditas di Indonesia. Kehadiran REC di ICDX akan memperkaya produk yang diperdagangkan, menarik investor baru, dan pada akhirnya, memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain kunci dalam ekonomi hijau global,” ujar Roro saat peluncuran Bursa REC di Jakarta, dikutip dari siaran pers, Kamis (10/7/2025), dikutip dari MetroTVNews.
Wamendag menjelaskan, REC merupakan instrumen atau sertifikat yang menggambarkan seberapa besar listrik yang berasal dari pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) sesuai standar yang diakui secara nasional maupun internasional.
Melalui REC, pelaku usaha dapat membuktikan energi yang digunakan berasal dari sumber terbarukan seperti matahari, air, angin, dan biomassa. “Peluncuran Bursa REC menjadi hal yang sangat strategis dalam mendorong pemanfaatan energi bersih dan mendukung agenda pemerintah dalam transisi menuju ekonomi hijau,” lanjut Roro.
Pada kesempatan tersebut, Roro juga mengungkapkan nilai transaksi PBK berdasarkan Notional Value pada periode Januari-Mei 2025 mencapai Rp18.969,3 triliun atau meningkat 50,1 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024.
Dari sisi volume, transaksi pada periode Januari-Mei 2025 tercatat sebesar 5.956.457,1 lot atau mengalami peningkatan sebesar 3,6 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024.
Ia juga menegaskan pentingnya pengembangan kontrak berjangka untuk komoditas strategis Indonesia. Menurutnya, Indonesia tidak boleh hanya menjadi penerima harga, tetapi harus mampu menjadi penentu harga di pasar global melalui bursa yang kredibel dan diakui secara global.
“ICDX harus menjaga agar setiap transaksi REC tercatat dengan baik dan memastikan platform perdagangan yang transparan, akuntabel, dan efisien. Selain itu, perlu ditingkatkan juga sosialisasi agar seluruh pelaku industri dan investor memahami manfaat dan mekanisme perdagangan REC,” ucap Wamendag menekankan. {}