Wamendag Dyah Roro Targetkan Nilai Perdagangan Dengan Selandia Baru Hingga US 36 Miliar Pada 2029

Berita Golkar – Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri melaporkan bahwa Indonesia dan Selandia Baru sepakat untuk meningkatkan nilai perdagangan 3,6 miliar dollar AS pada tahun 2029. Hal itu dia ungkapkan saat melakukan pertemuan bilateral di Selandia Baru pada Selasa (1/7/2025).

“Kunjungan kami ke sini di harapkan mampu meningkatkan hubungan bilateral kedua negara melalui komitmen bersama untuk memajukan kerja sama regional yang inklusif dan berkelanjutan. Mengingat bahwa pada 2024, total perdagangan kedua negara mencapai 1,9 miliar dollar AS. Melalui Indonesia–New Zealand Comprehensive Partnership Plan of Action (PoA) 2025–2029 di harapkan bahwa perdagangan kedua negara dapat mencapai 3,6 miliar dollar AS pada tahun 2029,” ujar Wamendag Roro dalam siaran pers, Kamis (3/7/2025), dikutip dari Kompas.

Sebagai catatan, ekspor Indonesia tumbuh 15 persen menjadi 680 juta dollar AS, sementara impor dari Selandia Baru meningkat 8,97 persen menjadi 1,24 miliar dollar AS, mencatatkan defisit sebesar 555 juta dollar AS. Selandia Baru tercatat sebagai mitra dagang ke-36 untuk ekspor dan ke-27 sebagai sumber impor bagi Indonesia.

Kedua negara sepakat menargetkan peningkatan nilai perdagangan menjadi 3,6 miliar dollar AS pada tahun 2029, sesuai rencana aksi dalam Indonesia–New Zealand Comprehensive Partnership Plan of Action (PoA) 2025–2029. Dalam pertemuan tersebut, Indonesia juga menegaskan kembali komitmennya untuk menyelesaikan proses ratifikasi Protokol Kedua AANZFTA pada kuartal III 2025.

Protokol ini akan memberikan manfaat konkret terutama bagi program “UMKM Bisa Ekspor” yang menjadi prioritas nasional. Lebih lanjut, Wamendag Roro juga menyoroti potensi besar untuk ekspor khususnya di sektor industri kreatif yang menjunjung tinggi sustainability hingga teknologi energi terbarukan.

Dia menyampaikan perkembangan proses aksesi Indonesia ke perjanjian perdagangan Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPATPP). Indonesia berharap dapat membentuk Accession Working Group (AWG) bersama negara-negara anggota CPTPP, dengan dukungan penuh dari Selandia Baru sebagai negara penyimpan (Depository Country).

Selain itu, Indonesia menegaskan kembali komitmennya untuk menyelesaikan proses aksesi ke Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) pada 2027. Pada Juni 2025 lalu, Indonesia telah menyerahkan Initial Memorandum dalam pertemuan Menteri OECD di Paris.

Kolaborasi yang lebih erat diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi kedua negara serta memperkuat posisi Indonesia di rantai nilai global. {}