Wamendag Dyah Roro Tekankan Pentingnya Optimalisasi Pasar Baru Untuk Ekspor Batik

Berita Golkar – Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti mengatakan penting bagi Indonesia untuk mulai mencari dan mengoptimalkan pasar ekspor baru untuk produk kerajinan batik.

“Kita harus berupaya semaksimal mungkin agar batik asli itu bukan hanya bisa diminati oleh market dalam negeri, tetapi juga di luar negeri,” kata Wamendag Roro saat ditemui di Gelar Batik Nusantara (GBN) 2025 di Jakarta, Rabu (30/7/2025), dikutip dari Antara.

Lebih lanjut, Roro mengatakan pihaknya berupaya untuk memperkenalkan produk-produk kerajinan dan wastra batik ke negara-negara yang mungkin masih belum umum untuk ditujukan sebagai pasar.

“Seperti kemarin kita kedatangan Menteri Perdagangan Afrika di Uganda, mereka sangat minat dengan batik. Nah market di Afrika ini seharusnya harus kita garap, bagaimana agar produk-produk batik kita itu bisa sampai ke wilayah itu,” kata Roro.

“Memang this is an unconventional market, tapi harus kita maksimalkan juga potensinya,” ujarnya menambahkan.

Ia menilai batik memiliki potensi besar untuk berkontribusi pada perekonomian Indonesia. Hal ini menyusul data BPS yang mencatat bahwa pada triwulan I 2025, nilai ekspor batik tercatat sebesar 7,63 juta dolar AS (sekira Rp125 miliar), atau naik 76,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Selain itu, Roro juga mengatakan bahwa Kementerian Perdagangan memiliki sejumlah perwakilan di setidaknya 33 negara yang bisa dioptimalkan untuk ekspansi pasar batik secara keseluruhan. “Kami dari sudut pandang Kementerian Perdagangan tentunya akan selalu mendorong, me-support bagaimana batik ini bisa semakin go global,” kata dia.

Lebih jauh, Wamendag mengatakan Pemerintah Indonesia melalui kerja sama lintas kementerian/lembaga juga memberikan dukungan penuh untuk industri dan pembuat batik.

“Nah, yang menjadi PR kita ke depannya adalah bagaimana melestarikan budaya batik itu sendiri. Ini kan menjadi hal yang penting juga,” ujar Wamendag Roro. {}