Berita Golkar – Kementerian Perdagangan terus berupaya menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pasokan bahan kebutuhan pokok (bapok) bagi masyarakat.
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga menyebut secara umum harga bapok stabil dan kondusif, meski beberapa komoditas seperti gula pasir dan beras mengalami fluktuasi harga. Hal itu dia sampaikan saat meninjau Pasar Amurang di Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara pada Selasa (13/2).
”Kementerian Perdagangan terus berupaya untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bapok. Hasil dialog dengan para pedagang, memang harga komoditas beras, gula pasir, dan cabai merah keriting mengalami fluktuasi harga. Namun, ketersediaan stok aman dan terjaga. Itu yang penting. Apabila ketersediaan stok aman, harga pasti akan kembali normal,” ungkap Jerry dalam keterangan tertulis, Rabu (14/2/2024).
Jerry menilai terjaganya stok bapok saat ini berkat kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah. Karena itu pihaknya akan terus menjalin sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan, guna memastikan kestabilan harga dan ketersediaan bapok bagi masyarakat.
“Kementerian Perdagangan pasti melakukan pengecekan dan pemantauan harga bapok secara rutin. Kami melihat dan mendengar langsung aspirasi dan kebutuhan yang ada di pasar. Itulah salah satu bentuk keberpihakan pemerintah kepada pedagang dan masyarakat,” ujar Jerry.
Berdasarkan pantauan, harga bapok di Pasar Amurang tercatat beras medium Rp15.000/kg, bawang putih honan Rp40.000/kg, bawang merah Rp42.000/kg, cabai rawit merah Rp25.000/kg, cabai merah keriting Rp40.000/kg, gula pasir Rp19.000/kg, minyak goreng Minyakita Rp16.000/liter, daging ayam Rp34.000/kg, dan tepung terigu Rp12.000/kg.
Fasilitasi dan Pembinaan Pasar Rakyat
Setelah meninjau Pasar Amurang, Jerry menghadiri kegiatan Fasilitasi dan Pembinaan Pasar Rakyat di Gedung Serbaguna Pasar Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara.
Dia menjelaskan Kemendag telah melakukan pembenahan sebanyak 5.352 unit pasar rakyat dalam periode 2015-2023. Dia menilai langkah revitalisasi ini penting demi keamanan dan kenyamanan pedagang dalam mempromosikan produk unggulan daerah serta kelancaran logistik pasar.
“Selain membangun dan merevitalisasi pasar rakyat, Kementerian Perdagangan juga melaksanakan program digitalisasi untuk mendorong para pedagang dan pengelola pasar rakyat memanfaatkan teknologi digital dalam melakukan kegiatan perdagangan. Hal ini penting sebagai antisipasi agar pedagang dan pengelola pasar rakyat dapat bersaing dengan pedagang yang berjualan secara daring,” tuturnya.
Jerry menambahkan transformasi digital pada proses bisnis pedagang pasar rakyat bersifat end to end. Transaksi yang biasanya dilakukan secara luring dengan menggunakan uang tunai menjadi daring dengan berbasis aplikasi.
Dia pun berharap para pedagang dapat merasakan manfaat transformasi digital pasar rakyat. Pertama yaitu memperluas cakupan pemasaran karena dapat menjangkau pembeli dari daerah yang lebih jauh. Kedua memberikan pilihan transaksi yang lebih beragam. Tidak hanya mengandalkan uang tunai, pedagang bisa menggunakan transaksi nontunai seperti Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Lalu yang ketiga, pencatatan keuangan pedagang dapat lebih tersusun rapi sehingga membuka peluang mendapatkan pendanaan modal yang lebih besar. {sumber}