Berita Golkar – Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir mendukung wacana Presiden RI Prabowo Subianto untuk menaikkan gaji hakim. Dia berharap rencana kenaikkan gaji dapat mengubah perilaku hakim untuk tidak korupsi.
Hal ini menanggapi terkait kasus Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Muhammad Arif Nuryanta, yang menerima suap Rp60 miliar.
“Alhamdulillah ini Presiden, sebelum itu sudah melihat gejala-gejala. Makanya dia akan menaikkan gaji terlebih dahulu. Mungkin ini feelingnya Pak Presiden dengan pengalamannya yang luar biasa,” kata Adies di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Rabu (16/4/2025), dikutip dari TVOneNews.
Meski demikian, dia menyebut kenaikkan gaji saja tidak cukup untuk mengurangi kasus korupsi yang dilakukan hakim. Menurutnya, Mahkamah Agung (MA) juga harus memperketat seleksi hakim.
“Tapi itu harus dibarengi di MA dan di peradilan harus diperbaiki. Ini MA lagi berbenah seluruhnya. Memperbaiki diri baru mulai, tapi ini kecolongan,” katanya.
“Seleksinya itu diperketat. Termasuk juga nanti seleksi Hakim Agung itu juga akan kita perketat,” tambah Adies.
Dia berharap MA segera mempercepat seleksi hakim untuk ditempatkan di pengadilan negeri, pengadilan tinggi, serta MA. “Jadi kita harapkan ini berjalan lebih cepat dan diharapkan bisa lebih baik, dan bisa merubah perilaku hakim, dalam tanda kutip bukan semua hakim, masih banyak hakim yang bagus terus terang,” tambah Adies.
Di sisi lain, Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menyebut bahwa tidak semua hakim berperilaku buruk dan korup. “Mungkin ini seperberapanya saja, tidak ada mungkin satu persen.
Hampir semua hakim baik. 8.000 hakim kurang lebih separuh lebih 60 persen ada di luar daerah dan mereka betul-betul bekerja, tidak pernah terkontaminasi hal-hal yang tidak baik yang mencoba meracuni mereka,” jelas Adies. {}