Berita Golkar – Masih banyak industri nikel yang sok mendukung hilirisasi, namun produk nikel yang dihasilkan cuma Nickel Pig Iron, atau feronickel berkadar rendah.
Ketika perusahaan tersebut mengekspor dan membayar royalti, mereka cuma membayar sedikit kerena berdasar kandungan nikel yang rendah.
Anggota Komisi VII DPR RI, Bambang Patijaya menyebut, investor yang membangun smelter yang memproduksi NPI termasuk investasi berteknologi rendah.
“Tidak pernah dibuat suatu laporan surveyor. Lalu ketika membayar royalti dengan dasar nikel yang kadarnya rendah hanya 5 persen, sementara sisanya mengandung apa itu tidak pernah dibahas.
Karena di dalam kandungan mineral yang ada di Sulawesi ini, selain nikel, terkandung macam-macam seperti silika, mangan, zat besi, magnesium serta kobalt. Itu semua ada harganya,” ungkap Bambang saat mengikuti Kunjungan Kerja (Kunker) Reses Komisi VII DPR RI ke PT Virtue Dragon Nickel Industry di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, Rabu 4 Oktober 2023 lalu.
Politisi Partai Golkar tersebut juga mengkritisi pemberi izin, yaitu Kementerian Investasi/BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) jangan hanya merasa genggap gempita menerima investasi. Ia merasa kementerian tersebut tidak memiliki visi untuk merealisasikan visi nasional sebagai negara industri.
“Kita tidak bisa menyalahkan investor, karena mereka memang tujuannya itu. Tetapi apabila mereka dituntut dalam proposal bisnis investasinya untuk lebih mengolah sumber daya alam yang ada menjadi memiliki nilai tambah lebih itu lebih baik,” tuturnya. {sumber}