Pileg  

Gde Sumarjaya Linggih: Partai Golkar Bali Bisa Kehilangan 1 Kursi DPR RI

Berita Golkar – Partai Golkar di Bali nampaknya harap-harap cemas soal raihan suaranya pada Pileg 2024 untuk DPR RI. Sebab, Golkar digadang-gadang harus kehilangan 1 kursi DPR RI dan 1 kursi DPRD Bali.

Dikonfirmasi kepada Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Bali, NTB, NTT DPP Golkar Gde Sumarjaya Linggih alias Demer, dirinya tak mengelak bila Golkar kehilangan 1 kursi di Senayan.

“Iya. Kita kelihatannya 1 untuk DPR RI. Iya (hanya dirinya yang bertahan),” ungkap Demer saat dihubungi Tribun Bali, Selasa 5 Maret 2024.

Diketahui, Golkar berhasil menggaet 2 kursi DPR RI pada Pemilu 2019 lalu dengan para petarungnya yakni Demer dan Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra atau Gus Adhi. Sementara pada Pemilu 2024 ini, hanya Demer yang berhasil mengamankan kursinya untuk Golkar.

Adhi Mahendra alias Gus Adhi, terpaksa terpental sebagai wakil rakyat di DPR RI. Bahkan, berdasarkan data yang diperoleh dari pemilu2024.kpu.go.id pada Selasa 5 Maret 2024 sore dengan suara masuk 42,87 persen, raihan suara Gus Adhi berada di bawah Ketua DPD Golkar Bali I Nyoman Sugawa Korry yang menjadi new comer dalam perebutan kursi DPR RI.

Pasalnya, Gus Adhi mengantongi 18.211 suara pemilih. Sementara Sugawa Korry, mengoleksi 22.152 suara pemilih. Sedangkan Demer, melesat pada posisi teratas di internal Golkar dengan raihan 27.452 suara pemilih.

Disinggung soal faktor penyebab Golkar kecolongan 1 kursi DPR RI ini, Demer menuturkan hanya 3 sosok yang memiliki suara signifikan. 3 sosok tersebut yakni Demer, Sugawa Korry, dan Gus Adhi.

Sementara Caleg sisanya, dikatakan tak memiliki suara yang signifikan sehingga tak dapat mengantarkan Golkar menggaet lebih banyak kursi di DPR RI. “Yang lebih banyak suaranya kan cuma bertiga. Saya, Pak Sugawa Korry, dan Gus Adhi. Yang lainnya agak rendah,” jelasnya.

Demer menepis bila kecolongan 1 kursi DPR RI ini lantaran suara Golkar yang terpecah dengan hadirnya sosok Sugawa Korry.

Sehingga, Demer mengatakan Golkar Bali perlu menghadirkan tokoh kuat guna memperlebar peluang meraih kursi DPR RI pada Pemilu 2029 mendatang.

“Enggak (suara pecah). Kalau begitu kan artinya semuanya terisi. Perlu tokoh lagi di Golkar untuk bisa menambah suara,” bebernya.

Sementara untuk kursi DPRD Bali, Golkar kehilangan wakilnya dari Dapil Jembrana. Sehingga, Golkar disebut hanya berhasil mengamankan 7 kursi DPRD Bali pada Pemilu 2024 ini dari 8 kursi yang berhasil diraih pada Pemilu 2019 lalu.

“DPRD (Bali) kita turun. Dari 8 jadi 7. Kita berkurang satu di Kabupaten Jembrana,” ujarnya.

Lantaran hanya mengamankan 7 kursi DPRD Bali, artinya kekuatan Golkar di DPRD Bali hanya 12,7 persen.

Dalam rangka menghadapi Pilgub Bali 2024, Golkar harus mencari kawan koalisi guna menggenapkan 20 persen kekuatan di DPRD Bali agar dapat mencalonkan sosok dalam Pilgub Bali.

Menanggapi hal ini, Demer mengatakan pihaknya tengah memantau situasi dan kondisi yang kini berkembang. “Kita masih lihat situasi dan kondisi yang berkembang. Belum bermunculan juga siapa-siapa yang mau,” tuturnya.

Begitu juga dengan potensinya untuk ikut dalam perebutan kursi Bali 1, Demer tak dapat berbicara banyak. Sebab, situasi politik dikatakan masih dinamis. “Kita lihat nanti ya. Masih cair ini,” pungkas Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Bali, NTB, NTT DPP Golkar Gde Sumarjaya Linggih alias Demer. {sumber}