Berita Golkar – Kaum milenial dan masyarakat Papua Barat Daya mendukung Kader Partai Golkar dan anggota DPR RI Robert Joppy Kardinal dari daerah Pemilihan Papua Barat Daya. Kaum milenial dan warga Papua Barat Daya berupaya terus mendukung kader Golkar Robert Kardinal jadi anggota DPR RI.
Anggota Komisi X DPR RI Kardinal ini didukung karena diakui telah banyak berbuat untuk warga Papua Barat Daya tanpa pamrih. Robert Kardinal bahkan diberitakan sebagai Malaikat yang diutus membantu penderitaan Orang Asli Papua ,(OAP).
Muncul berita itu karena seorang balita 3 tahun Jeklin Ofand Ofia orang Asli Papua (OAP) gagal anus. Balita itu lahir tanpa anus selama 2 tahun. Dan selama itu tak bisa dirawat baik karena tak punya biaya.
Menurut dokter di Papua Barat Daya Jeklin harus dioperasi di Jawa karena di Papua Barat Daya tak ada alat medisnya. Proposal bantuan biaya untuk OAP sudah disampaikan ke Pemda Raja Ampat. Namun proposal ditolak alasannya OAP tapi KTP Kota Sorong bukan di Raja Ampat.
Orang tua Jeklin yaitu Agustinus Ofias hingga putus asa karena tak ada yang bantu penderitaan anak itu. Agustinus lalu menghubungi Anggota Komisi X DPR RI Robert Joppy Kardinal di Sorong.
Robert Joppy Kardinal bergerak cepat setelah menerima informasi penderitaan si balita tersebut. Tim Robert Kardinal diutus menyelesaikan administrasi di Dinas Kota Kesehatan Kota Sorong dan Provinsi.
Singkat cerita Robert Kardinal membiayai tiket satu keluarga pulang pergi Sorong Yokyakarta. Di Yogyakarta Jeklin dioperasi di Rumah Sakit khusus. Kini buang air besar melalui anus balita tersebut sudah normal. Jeklin dan orang tuanya sudah tiba kembali di Sorong untuk pemulihan kesehatan balita ini.
Kaum Milenial
Kaum milenial di SMA/SMK kelas 3. Serta mahasiswa Universitas Muhammadiyah (UMS) Kota Sorong amat terbantu dengan uang KIP dan PIP dana aspirasi anggota DPR RI Robert Joppy S.AB.
Anggota Komisi X DPR RI Robert Joppy Kardinal mengatakan ia memantau penyerapan dana Program Kartu Indonesia Pintar di Universitas Muhammadiyah Sorong.
Komisi X DPR RI dan Kemendikbudristek mengawal penuh pelaksanaan Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) tahun 2023.
Dikatakan Robert untuk wilayah Papua Barat dan Papua Barat Daya Program KIP sudah berjalan baik hanya sedikit terkendala di pencairan.
Intinya. Kader Golkar Robert Joppy Kardinal itu mengecek pengguna KIP Universitas Muhammadiyah (UNAMIN) Sorong Kota Jumat (22/12/2023).
Acara ini dihadiri Wakil Rektor (Warek) I M Iksan Badarudin, Warek IV Irman Amri, perwakilan dekan dan kaprodi mahasiswa dan orang tua wali.
“Ini program (PIP dan KIP) menurut saya sangat realistis dan relevan. Terutama untuk menjangkau masyarakat di daerah-daerah,” kata Kardinal.
Bahkan, Kardinal berharap program PIP (dan) KIP ini bisa menjadi solusi bagi sebab putusnya sekolah terutama dari jenjang SMP ke SMA, termasuk juga dari SMA ke perguruan tinggi,” kata Robert Joppy Kardinal.
Berdasarkan informasi yang ia terima dari konstituennya, baik PIP dan KIP, pelaksanaannya mengalami sejumlah kendala, salah satunya terkait administrasi.
Akibat masalah tersebut, menyebabkan pencairan dana yang tidak tepat waktu. “Perlu dievaluasi sejauh mana mereka (para penerima PIP dan KIP) yang sudah mendapatkan manfaat PIP dan KIP,” ujarnya.
Diketahui akhirnya KIP memang menjadi solusi bagi keberlanjutan sekolah anak Indonesia. “Saya berharap program PIP dan KIP ini di 2023 itu benar-benar lebih baik dan harus terus dilakukan evaluasi dan perbaikan,” kata politisi Fraksi Partai Golkar Robert Joppy Kardinal.
Sebagai informasi, baik KIP dan PIP merupakan program yang dicanangkan oleh Kemendikbudristek agar para siswa yang terkendala finansial bisa tetap sekolah.
Mengenai PIP, program ini berupaya memberikan bantuan keuangan kepada para siswa yang membutuhkan berdasarkan usulan pihak sekolah.
Usulan tersebut berlandaskan pada pekerjaan dan penghasilan orang tua yang terdata dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik), yang nantinya diajukan ke Kemendikbudristek. Sedangkan KIP, program ini dikhususkan untuk para anak-anak yang memiliki orang tua kurang mampu.
Dalam bincang-bincang dengan wartawan menyampaikan sejumlah hal. Seperti. “Kedatangan saya pada masa reses ini berkaitan fungsi kontrol di Komisi X DPR RI. Saya datang untuk melihat perkembangan pencairan dana-dana KIP di Unamin Sorong,” kata Kardinal.
Menurut Kardinal, ternyata memang ada beberapa persoalan pada pencairannya tapi mudah-mudahan bisa diatasi ke depan.
Pada kesempatan pertemuan itu orang tua, mahasiswa wakil rektor hingga para dosen menyatakan bangga kepada kader Golkar Robert Joppy Kardinal.
Politisi kawakan Partai Golkar ini menjelaskan, kuota dana aspirasi KIP untuk mahasiswa pada 2023 ini berjumlah 500 orang.
Kemudian total 1.250 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi telah mendapatkan program ini. “Untuk SD sampai SMA/SMK, realisiasi hampir 60.000 orang,” katanya.
Robert Joppy Kardinal berharap bantuan KIP untuk mahasiswa di Provinsi Papua Barat Daya semakin banyak kuotanya.
Kardinal sepakat dengan Warek IV Unamin Sorong yang menyampaikan mengenai kebijakan untuk Orang Asli Papua (OAP). “Ini benar karena Undang- Undang Otsus itu memang membenarkan untuk afirmasi tersebut,” katanya. {sumber}