Berita Golkar – Kasus korupsi yang menyeret salah satu pejabat di Kota Bekasi menjadi perhatian khusus politisi Partai Golkar Nofel Saleh Hilabi.
Di hadapan puluhan awak media, Nofel Saleh Hilabi yang juga caleg DPR RI ini berbicara soal darurat korupsi di Kota Bekasi. Menurut Nofel Saleh Hilabi, pejabat di Kota Bekasi yang melakukan korupsi masih belum memahami tupoksi jabatan mereka.
“Kadang-kadang mereka lupa, jabatan itu merupakan amanah dari rakyat, bukan jabatan dari usahanya sendiri,” ucap Nofel seperti yang dikutip Metropolitan.id dari Bekasisatu, Minggu 7 Januari 2024.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu Mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemkot Bekasi Berinisial YY dan 2 ASN lainnya ditangkap Kejari akibat korupsi dana Banprov DKI
Dengan kejadian seperti itu, harus digencarkan edukasi penanggulangan korupsi di setiap lingkungan Pemerintah Kota Bekasi. Menurut Nofel, manusia itu sering lupa dan tidak mengetahui kebijakan yang dibuat bisa menimbulkan kasus korupsi.
“Maka dari itu pentingnya edukasi dan monitoring soal pencegahan korupsi, kadang-kadang tindakan Korupsi itu karena ketidaktahuan terkait kebijakan yang dibuat oleh pejabat,” katanya.
Selain korupsi, Nofel juga mengkritik Pemerintah Kota Bekasi soal potensi wisata. Menurut dia, Pemerintah Kota Bekasi dinilai masih minim mengakselerasi dan mengeksplorasi potensi wisata di wilayahnya.
Menurutnya, banyak tempat-tempat yang bisa dijadikan wisata potensial namun dibiarkan begitu saja. Salah satunya sejumlah situ atau resapan air yang ada di wilayah tersebut, seperti situ Rawagede.
“Menurut saya Pemkot Bekasi masih minim mengakselerasi dan mengeksplorasi potensi wisatanya. Banyak situ-situ tapi belum dibangun jadi tempat wisata potensial yang punya daya jual,” kata pria yang juga menjabat Wakil Ketua Gabungan Pariwisata Indonesia (GPI), saat berada di Bekasi, Sabtu (6/1/2024).
Semestinya, situ-situ tersebut bisa dibangun menjadi destinasi wisata biar menarik. Misalnya dengan membangun sebuah waterpark berstandar nasional.
Nofel sangat menyayangkan, jika di Kota Bekasi hanya dipenuhi mal dan hotel. Sementara di satu sisi, beberapa tempat bisa disulap jadi tempat wisata. “Kita harusnya punya waterpark standar nasional di bangun di situ yang lahanya luas.Jadi tidak hanya ada mal dan hotel saja,” kritik Nofel.
Selain itu, Kota Bekasi juga bisa menjadikan daerah Bantargebang menjadi wisata edukasi akan sampah. Masyakat bisa belajar tentang sampah di sana.
“Bagaimana sampah itu dihasilkan, kemudian dihancurkan atau diolah. Sekaligus mengetahui dampak sampah, jadi di sana semua orang bisa belajar soal sampah,” kata dia.
Secara keseluruhan, ia menilai wisata di Kota Bekasi tidak berkembang. Bukan saja di 2023 lalu, bahkan sejak kota tersebut berdiri. “Jadi menurut saya 2023, 2024 bahkan dari pertama kali Kota Bekasi berdiri masih kurang. Hanya banyak mal dan hotel saja,” pungkasnya. {sumber}