Berita Golkar – DPD Partai Golkar Jawa Timur menerima kunjungan 100 mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Politik (FISIP) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (Uinsa). Mereka datang ke Golkar dengan diantar salah satu dosen Pembimbingnya Dr. Andi Suwarko, S.Ag, MSi. Pada momen tersebut, mahasiswa sempat mempertanyakan soal keputusan Golkar mendukung Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Prabowo Subianto.
Ketua Golkar Jawa Timur Muhammad Sarmuji menerima langsung kunjungan para mahasiswa FISIP UINSA tersebut. Sarmuji sangat terbuka atas kedatangan para mahasiswa FISIP UIN Sunan Ampel Surabaya di kantornya. Apalagi, terjadi diskusi yang menarik terutama terkait dinamika Pilpres 2024, yang mana Golkar mengusung Prabowo-Gibran.
“Tadi diskusinya cukup panjang dan cukup menarik karena keingintahuan mereka tentang dinamika politik pasca pendaftaran capres-cawapres,” kata Sarmuji saat ditanya awak media, Jumat (27/10/2023).
Sarmuji menjelaskan, dalam diskusi tersebut banyak menyangkutkan pembicaraan antara politik idealis dengan realita politik. Wakil Ketua Komisi VI DPR RI ini menjabarkan di hadapan para mahasiswa UINSA bahwa politik sebagaimana yang diistilahkan oleh filosof Yunani adalah kebajikan umum paling tinggi.
“Politik disebut sebagai kebajikan umum paling tinggi karena hanya melalui politik urusan masyarakat bisa dikelola. Kita bisa berprofesi apa saja, tetapi kebijakan publik yang menyangkut orang banyak dihasilkan melalui politik,” jelasnya.
Diskusi kemudian berkembang hingga menyikapi keputusan Partai Golkar yang menjadi partai pertama yang mendeklarasikan Gibran sebagai cawapres. Sarmuji menyebut, ada hal mengejutkan terkait respons mahasiswa.
“Ternyata tidak ada sikap antipati dari mahasiswa terhadap Gibran. Mereka bertanya apa alasan Golkar mengusung anak muda? Tentu kami jabarkan bahwa salah satu alasan Golkar ialah agar terjadi regenerasi kepemimpinan, karena selama ini anak muda jarang sekali mendapat panggung di level politik tertinggi, dalam hal ini konteksnya Pilpres,” bebernya.
Terhadap pencalonan Gibran yang akhirnya menjadi cawapres Prabowo, Sarmuji mengatakan bahwa semua berproses secara politik. Sebagai sebuah partai, tentu Golkar berharap Ketua Umum Airlangga Hartarto yang diusung sebagai cawapres. Juga ada nama lain seperti Erick Thohir dan Khofifah Indar Parawansa.
“Semua berproses dan tentu kami ingin Pak Airlangga sebagai cawapres, tetapi politik adalah konsensus karena ada nama lain juga yang diusung oleh partai lain. Akhirnya dengan berbagai pertimbangan, Mas Gibran yang dipilih,” jelasnya.
Sarmuji memastikan pilihan pada Gibran mempertimbangkan faktor elektoral. Selain itu, Golkar juga melempar sinyal dengan mengusung Gibran sebagai cawapres, Golkar memberi wadah seluas-luasnya kepada anak-anak muda untuk turut aktif dan berpartisipasi di dalam dunia politik.
“Tampilnya Mas Gibran adalah simbolisasi kepercayaan terhadap anak muda, terutama yang sudah berpengalaman. Sekarang anak muda memiliki kesempatan untuk menjadi pemimpin bangsa. Kalau kesempatan saja tidak diberikan, kapan anak muda bisa membuktikan kemampuannya?” ungkapnya.
Ketum Keluarga Alumni Universitas Jember (KAUJE) ini juga menegaskan Golkar akan berjuang sampai pasangan Prabowo-Gibran menang. DPD Golkar Jatim dan 38 kabupaten/kota se-Jatim tegak lurus dengan keputusan DPP.
“Langkah kami selanjutnya akan menggaungkan dan menyosialisasikan ke masyarakat, serta berjuang all out untuk kemenangan Prabowo-Gibran,” tandas pria yang masuk bursa Cagub Jatim 2024 ini. {sumber}