Meutya Hafid: Maksimalkan Industri Digital Sebagai Bisnis Masa Depan
22 Juli 2022

Berita Golkar - Aktivitas ekonomi berbasis teknologi digital harus terus diperkuat. Apalagi Indonesia memiliki 2324 startup per Desember 2021 dan menjadi negara dengan jumlah startup terbanyak kelima di dunia.
"Banyak data yang menunjukkan Indonesia negara paling potensial maju dengan basis teknologi digital," ujar Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid dalam webinar Ngobrol Bareng Legislator bertajuk Perkembangan Startup Bagi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, yang diselenggarakan di Jakarta, Jumat (22/7/2022).
Webinar via zoom yang diselenggarakan DPR bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) diikuti 250 mahasiswa dari wilayah Sumatera Utara dan sebagian wilayah Jabodetabek.
Baca Juga: Agun Gunandjar Serahkan Bantuan Rp.100 Juta Untuk Bangun Masjid Agung Al-Qausain Banjarsari
Adapun narasumber diskusi adalah Dirjen Aptika Kemenkominfo, Semuel Abrijani Pangerapan dan Vice President Asiantrust Capital, Daniel Prasetia Sastro.
"Dari data Cento Ventures, Indonesia bersaing dengan Singapura sebagai penerima investasi startup terbesar sepanjang 2021 dengan nilai investasi mencapai Rp 85,8 triliun," kata Meutya Hafid.
Politisi perempuan Partai Golkar itu mengungkapkan tren positif perkembangan ekonomi digital ini sejalan dengan perkembangan investasi.
Baca Juga: Idris Laena Segera Lantik Ustadz Reza Zulkifli Jadi Ketua Satkar Ulama Sumbar
Bahkan dari sejumlah hasil studi seperti Google, Temasek dan Bain and Company pada tahun 2021, menunjukkan bahwa nilai investasi ekonomi digital Indonesia sepanjang Q1-2021 mencapai USD 4,7 milyar dan telah melampaui nilai tertinggi selama empat tahun terakhir. "Dengan capaian ini menjadikan Indonesia sebagai tujuan investasi populer di Asia Tenggara," lanjutnya.
Sementara itu, Vice President Asiantrust Capital, Daniel Prasetia Sastro mengatakan perkembangan teknologi sangat berperan dalam munculnya berbagai inovasi baru yang dihadirkan melalui produk maupun layanan startup.
Di satu sisi, lanjut Daniel, inovasi-inovasi ini memang menjadi senjata utama startup dalam menjalankan bisnisnya. Di sisi lain, inovasi yang dihadirkan tersebut juga turut berkontribusi dalam menyelesaikan berbagai masalah serta tantangan yang dihadapi oleh masyarakat.
Baca Juga: Bangkitkan Ekonomi Sukabumi, Dewi Asmara Ajak UMKM Ciambar Gemakan One Produk One Desa
"Startup juga dapat membantu memberdayakan masyarakat dan meningkatkan kualitas ekonomi melalui produk dan layanan berbasis teknologinya," katanya.
Di tempat yang sama, Dirjen Aptika Kemenkominfo, Semuel A Pangerapan mengatakan kehadiran pandemi Covid-19 di tengah pesatnya perkembangan teknologi telah mengubah cara masyarakat dalam beraktivitas dan bekerja.
"Kehadiran teknologi sebagai bagian dari kehidupan di masyarakat inilah yang mempertegas bahwa kita sedang menghadapi era disrupsi teknologi," ujarnya.
Baca Juga: Tegang! AMPG Dan Pengurus DPD I Golkar Sulsel Bentrok, Polisi: Salah Paham
Untuk menghadapi hal tersebut, lanjut Semuel, dibutuhkan kerja sama masyarakat dalam mewujudkan agenda transformasi digital di Indonesia. Salah satu pilar penting terwujudnya agenda transformasi digital adalah menciptakan masyarakat digital dimana kemampuan literasi digital menjadi salah satu peranan penting di dalamnya. {sumber}
fokus berita : #Meutya Hafid