24 Februari 2023

Menilik Elektabilitas Airlangga Hartarto Berdasar Temuan Riset Berbagai Lembaga Survei

Berita Golkar - Bagaimana elektabilitas Ketua Umum Partai Golkar sejauh ini, tepatnya hingga setahun jelang Pilpres 2024? Berikut ini data terkait elektabilitas Airlangga Hartarto berdasarkan temuan sejumlah lembaga survei.

Pertama, Lembaga survei Laboratorium Suara Indonesia (LSI). Menurut Direktur Eksekutif LSI Albertus Dino pihaknya telah melakukan survei dinamika kehidupan masyarakat. Hal itu dilakukannya, pascapencabutan kebijakan PPKM dan preferensi publik terhadap pilihan politik jelang Pemilu 2024.

"Menurut hasil survei ini, bursa capres masih didominasi oleh tiga nama," ujar Albertus Dino, pada Kamis (23/2/2023) kepada wartawan.

Nama Airlangga Hartarto menempati urutan atas dalam tingkat elektoral tokoh-tokoh kandidat capres. Tingkat elektoral Ketua Umum Golkar itu capai 22,7 persen. Di urutan kedua Prabowo Subianto dengan tingkat elektoral 19,4 persen. Disusul Ganjar Pranowo dengan tingkat elektoral sebesar 10,6 persen.

Baca Juga: Nurul Arifin: Kenaikan Elektabilitas Partai Golkar di Survei Litbang Kompas Jadi Acuan Seluruh Kader

Sementara itu, Anies Baswedan di urutan keempat dengan tingkat elektoral sebesar 8,7 persen dan Puan Maharani dengan tingkat elektoral 6,4 persen. Dari data survei lembaga itu, sebanyak 88,9 persen berharap presiden pada 2024 memiliki kemampuan membuat perubahan.

Kompetensi tersebut diikuti oleh kemampuan memimpin saat situasi kritis dan membuat kebijakan yang inovatif. Seperti saat adanya pandemi Covid-19 yang berpengaruh terhadap perekonomian dan pendapatan masayarakat. Lalu, yang ingin presiden dengan kemampuan kolaborasi dengan dunia usaha serta perencanaan dan eksekusi kebijakan masing-masing sebesar 67,9 persen dan 65,7 persen.

Sementara itu, tingkat elektoral partai politik peserta Pemilu 2024 dari hasil survei dilakukan terhadap 2.150 responden, jika pemilu digelar hari ini Partai Golkar meraih 18,2 persen. Lalu, PDIP 16,9 persen, Partai Gerindra 15,7 persen, Partai Nasdem 6,2 persen. Selanjutnya, Demokrat 6,1 persen, PKS 5,7 persen, dan PKB 5,2 persen.

Direktur Eksekutif Institute for Digital Democracy (IDD) Yogyakarta, Bambang Arianto mengakui unggulnya Airlangga Hartarto sebagai capres pilihan masyarakat karena adanya bukti kerja nyata. Dimana yang telah dilakukan selaku Menko Perekonomian itu dalam mengatasi perekonomian Indonesia.

"Selain itu, masyarakat telah merasakan program prakerja, bantuan UMKM, dan pelatihan digital teknologi yang dibuat pemerintah" ucapnya.

Kedua, Survei SMRC

Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto dinilai mempunyai modal untuk mendongkrak elektabilitasnya. Salah satunya dengan tingkat penerimaan masyarakat yang baik. Peneliti SMRC Saidiman Ahmad mengatakan, penerimaan masyarakat akan mempengaruhi tingkat keterkenalan Airlangga.

Dengan demikian, Airlangga potensial menaikkan elektabilitasnya jika dia dikenal lebih banyak oleh publik. "Tingkat penerimaan publik pada Airlangga cukup baik, 70 persen dari yang kenal, suka pada dia,” ujar Saidiman dalam keterangannya, Jumat (27/1/2023).

Baca Juga: Dave Laksono: Sistem Pemilu Proporsional Tertutup Nihilkan Fungsi Aspirasi Anggota DPR

Berdasarkan survei SMRC, keterkenalan Airlangga masih sekitar 39% secara nasional sampai Desember 2022. “Sebenarnya Golkar justru lebih banyak menarik pendukung dari menengah ke bawah. Partai ini secara tradisional lebih kuat di luar Jawa dan pedesaan,” jelas Saidiman.

Selain disukai, berdasarkan hasil survei terbaru Lembaga Penelitian Masyarakat Milenial (LPMM) menyatakan, jika pemilu dilakukan hari ini, maka kans Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto untuk menang sangat tinggi.

“Hasil survei pilihan publik yang terwakili oleh 2.078 responden terkait calon presiden harapan rakyat, jika pilpres digelar hari ini, maka nama Airlangga Hartanto dipilih sebanyak 25,8%," ujar Koordinator LPMM Andrey Santoso.

Golkar Yakin Elektabilitas Airlangga Bakal Naik

Ketua DPP Partai Golkar Lamhot Sinaga meyakini elektabilitas Airlangga bakal terus menanjak naik. Pasalnya, sebagai Menko Perekonomian, Airlangga dinilai telah berbuat banyak agar Indonesia mampu memperlihatkan kinerja yang tetap impresif dan menghindari resesi.

"Kita tahu Pak Airlangga Ketua KPC-PEN. Ini kan buah kinerja dari Menko Perekonomian. Pertumbuhan ekonomi kita bertahan bahkan tumbuh, dan itu diakui nasional dan internasional saat G-20," kata dia, beberapa waktu lalu.

Lamhot berpandangan capres ke depan harus diisi orang yang bisa membawa bangsa keluar dari krisis global yang saat ini mendera. "Sehingga, investasi masuk, pertumbuhan ekonomi positif, dan lapangan kerja otomastis akan bertambah. Itulah kelebihan Pak Airlangga dibandingkan nama-nama lain," tambahnya.

Baca Juga: Partai Golkar Godok 4 Nama Calon Kuat Walikota Cirebon di Pemilu 2024

Selain itu, Lamhot menilai Airlangga sangat memperhatikan terhadap ekonomi kerakyatan. Salah satu contohnya dengan menambah alokasi anggaran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sehingga mencapai Rp. 128 triliun lebih.

"Kebijakan ini jelas menumbuhkan ekonomi rakyat kecil yakni tumbuh dan berkembangnnya sektor UMKM. Calon presiden ke depan haruslah yang memahami tantangan ekonomi global, terlebih saat ini krisis global tengah mendera dunia," pungkasnya.

Sebagai informasi, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) mengisyaratkan bakal segera mengumumkan figur yang akan diusung sebagai calon presiden pada pemilu tahun 2024. Rencananya, figur itu bakal diungkap pada Februari 2023 mendatang.

Adapun KIB merupakan gabungan koalisi dari partai Golkar, PAN dan PPP. Mereka disebut akan menjadi poros ketiga dari daftar bursa nama capres yang telah beredar. (sumber)

 

fokus berita :