13 Maret 2023

Menilik Harta Kekayaan Anggota DPR RI Dapil Sulteng, Muhidin M Said Paling Tajir

Berita Golkar - Sejumlah Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Sulawesi Tengah diprediksi bakal bertarung lagi di Pemilu 2024.

Terdapat tujuh Anggota DPR RI dari Dapil Sulteng.

Ketujuhnya adalah Ahmad M Ali (Partai Nasdem), Muhidin M Said (Partai Golkar), Supratman Andi Agtas (Partai Gerindra), Anwar Hafid (Partai Demokrat), Matindas J Rumambi (Partai PDIP), Syarifudin Sudding (Partai PAN) dan Sakinah Aljufrie (Partai PKS)

Dari ketujuh anggota DPR RI tersebut, tiga di antaranya diprediksi tak maju lagi di Pemilihan Legislator (Pileg) 2024. Anwar Hafid sejak beberapa tahun terakhir menyatakan dirinya maju di Pilgub Sulteng 2024.

Sementara Supratman Andi Agtas dan Ahman M Ali juga telah menyatakan dirinya tak lagi mencalonkan sebagai anggota DPR RI. Diketahui, ketujuh anggota DPR RI dari Dapil Sulteng memiliki Harta Kekayaan yang tak sangat fantastis.

Baca Juga: Bamsoet Ajak Komunitas Otomotif Aktif Sosialisasikan Keselamatan Berkendara

Anwar Hafid

Anwar Hafid merupakan eks birokrat yang kemudian terpilih menjadi Bupati Morowali 2007. Sejak saat itu, karir politik pria kelahiran 14 Agustus 1969 itu terus melejit hingga menjabat anggota DPR RI.

Berdasarkan e-LHKPN per 31 Desember 2021, Ketua Demokrat Sulteng ini memiliki kekayaan Rp 11,3 miliar. Harta Kekayaannya itu lebih tinggi dari laporan 31 Desember 2019 senilai Rp7 miliar.

Saat menjabat Bupati Morowali 2013 - 2018, Anwar Hafid hanya memiliki Harta Kekayaan berkisar Rp 4,4 miliar. Harta Kekayaan Anwar Hafid terdiri dari tanah dan bangunan senilai Rp 5,6 miliar.

Terdapat 22 aset Anwar Hafid berupa lahan dan bangunan dengan sebaran Luwu Timur, Morowali, Donggala, Poso dan Kota Palu. Dia juga memiliki aset berupa alat transportasi dan mesin senilai Rp 70 juta dan harta bergerak lainnya Rp 5,5 miliar. Sementara simpanan kasnya hanya Rp 33 juta.

Baca Juga: Dave Laksono: Keberhasilan Penanganan Covid-19 Bikin Airlangga Hartarto Dominasi Suara Musra Relawan Jokowi

Ahmad M Ali

Ahmad M Ali merupakan politisi senior Sulteng. Pria kelahiran 16 Mei 1969 itu pernah menjabat anggota DPRD Morowali 2009-2014. Setelah itu, suami Nilam Sari Lawira itu pun terpilih ke DPR RI periode 2014 hingga 2024.

Dua periode menabat DPR RI, Waketum DPP Nasdem itu memiliki Harta Kekayaan senilai Rp Rp 97,9 miliar berdasarkan laporan e-LHKPN per 31 Desember 2021

Harta Kekayaannya itu lebih banyak ketimbang di masa awalnya menjabat anggota DPR RI, berkisar Rp 76,1 miliar. Harta Kekayaan ayah dua anak itu terdiri dari tanah dan bangunan Rp 61,6 miliar.

Aset tanah dan bangunan Ahmad M Ali terdiri dari 32 item, tersebar di Donggala, Sigi, Poso Kota Palu, Jakarta, bahkan Australia. Sementara Harta Kekayaan berupa transportasi senilai Rp 3,2 miliar terdiri dari 11 item.

Nilai tertinggi alat transportasinya adalah mobil Lexus Jeep 2016, hadiah senilai Rp 685 juta dan aurum road bike (4) tahun 2021senilai Rp 800 juta. Harta bergerak lainnya Rp 5,1 miliar, surat berharga Rp 2,3 miliar.

Simpanan berupa kas Rp 42,8 miliar dan harta lainnya Rp1,7 miliar. Total Harta Kekayaan Ahmad M Ali mencapai Rp 116.961.253.721 dipotong utang Rp 19 miliar.

Baca Juga: Gde Sumarjaya Linggih Apresiasi Kinerja PLN Atasi Oversupply Lewat Optimasi Kontrak IPP

Sarifuddin Sudding

Sarifuddin Sudding merupakan legislator PAN dari Dapil Sulteng. Sebelum di Dapil Sulteng, pria kelahiran 6 Agustus 1966 itu pernah menjabat anggota Fraksi Hanura DPR RI dari Dapil Sulsel 2009-2014.

Jebolan Pascasarjana UMI itu bahkan pernah menjabat Direktur Perhimpuanan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI) Wilayah Sulawesi Selatan (1997-2004).

Harta Kekayaan Sarifuddin Sudding berdasarkan LHKPN tidak terlapor pada periode 2021 hingga 2022. Namun pada 31 Desember 2020, Sarifuddin Sudding mencantumkan Harta Kekayaannya senilai Rp 8,5 miliar.

Hartanya itu terdiri dari tanah dan bangunan senilai Rp 7,8 miliar. Asetnya berupa tanah dan bangunan terdiri dari 18 item dengan sebaran Tangerang, Makassar, Jakarta Selatan, Kota Palu dan Bogor.

Terdapat dua asetnya senilai Rp 1,9 miliar dan Rp 1,6 miliar di Jakarta Selatan. Aset lainnya berupa alat transportasi Rp 470 juta.

Ada juga harta bergerak lainnya Rp 85.500.000 dan simpanan Rp 805,9 juta. Total kekayaannya mencapai Rp 9.199.973.562 dipotong utang Rp 670 juta.

Baca Juga: Apresiasi Gabungnya Thariq Modanggu Ke Partai Golkar, Pengamat Politik IAIN: Bisa Jadi Vote Getter Efektif

Sakinah Aljufri

Sakinah Aljufri mengawali karirnya dengan menjadi guru di Alkhairaat. Cucu pendidiri Alkhairat itu kemudian terpilih menjadi anggota DPRD Sulteng 2009-2014.

Karir politik kader PKS itu menanjak dan terpilih sebagai anggota DPR RI 2019-2024. Sekretaris Pengurus Pusat Wanita Islam Alkhairaat itu memiliki Harta Kekayaan paling sedikit di antara anggota DPR RI dari Dapil Sulteng.

Berdasarkan e-LHKPN per 31 Desember 2021, istri Haidar Aljufri itu memiliki Harta Kekayaan senilai Rp 907 juta. Namun, angka itu banyak ketimbang Harta Kekayaan ibu empat anak itu di awal menjabat, periode 14 Desember 2019, senilai Rp 552 juta.

Harta kekayaannya terdiri dari tanah dan bangunan senilai Rp 300 juta, berupa rumahnya di Kota Palu. Sementara Harta Kekayaan Sakina Aljufri berupa alat transportasi senilai Rp 575 juta. Simpanannya juga hanya Rp 32 juta.

Baca Juga: Cen Sui Lan Janji Bangun 150 Unit Rumah Untuk Relokasi Warga Korban Longsor di Sarasan

Matindas J Rumambi

Matindas Janusanti Rumambi adalah politisi PDIP. Pria kelahiran 30 April 1966 itu sebelumnya seorang pengusaha sekaligus aktivis

Suami Telly Sumampouw itu mengawali karir politiknya di DPRD Sulteng 2014-2019. Dia kemudian melaju ke DPR RI dan terpilih.

Laporan terakhirnya di e-LHKPN tercatat per 27 Desember 2018, senilai Rp 14,5 miliar. Harta Kekayaan Matindas J Rumambi terdiri dari tanah dan bangunan senilai Rp 13,7 miliar.

Asetnya itu berjumlah 26 unit tersebar di Kota Palu, Donggala, Manado dan Minahasa. Matindas memiliki aset Tanah Seluas 120 m2 di Kota Palu senilai Rp 1,4 miliar. Dan juga tanah dan bangunan Seluas 167 m2/240 m2 di Manado senilai Rp1,7 miliar.

Harta Kekayaan lainnya adalah berupa alat transportasi senilai Rp450 juta. Harta bergerak lainnya Rp 276.205.000 dan simpanan kas Rp 399 juta. Total kekayaannya Rp 14,9 miliar dipotong utang Rp 400 juta.

Baca Juga: Peringati Supersemar, Panggah Susanto Usulkan Soeharto Diberi Gelar Pahlawan Nasional

Supratman Andi Agtas

Supratman Andi Agtas merupakan politis Gerindra dari Sulteng. Pria berdarah Bugis itu merupakan jebolan program Doktor Universitas Muslim Indonesia, Makassar.

Suami Idayanti Pandan itu mengawali karirnya dari dosen dan pengacara. Sembari mengajar dan beracara, pria kelahiran 28 September 1969 itu juga mengendalikan organisasi REI Sulawesi Tengah 2004-2010 dan Asosiasi Pertambangan Indonesia 2012-2014.

Ayah dua anak itu pernah menjabat sebagai Wakil Bupati Tolitoli 2010 - 2015. Selama 15 tahun menjadi anggota DPR RI, Supratman Andi Agtas melaporkan Harta Kekayaan di e-LHKPN senilai Rp 23,4 miliar (31 Desember 2021).

Angka itu lebih tinggi dibandingkan laporannya periode 31 Desember 2019, senilai Rp10,4 miliar. Harta Kekayaan Supratman Andi Agtas berupa tanah dan bangunan senilai Rp 10,5 miliar.

Itu terdiri dari 12 unit yang tersebar di Kota Palu, Jakarta Utara, Tolitoli, Bogor, Bekasi dan Jakarta Selatan. Asetnya di Bogor berupa tanah dan bangunan seluas 67 m2/300 m2 senilai Rp 1,5 miliar.

Sementara di Jakarta Selatan berupa tanah seluas 274 m2 senilai Rp 4,7 miliar. Supratman Andi Agtas juga memiliki aset kendaraan senilai Rp 626 juta. Ada juga surat berharga senilai Rp 2,1 miliar, simpanan kas Rp 7,4 miliar dan harta lainnya Rp 2,6 miliar.

Baca Juga: Dico Ganinduto Pamer Keberhasilan Ekonomi Kendal di Hadapan Presiden Jokowi, Gibran Jadi Tukang Foto

Muhidin M Said

Muhidin Mohammad Said merupakan politis Partai Golkar yang telah mengabdikan diri di Senayan sejak 1992. Periode 1992-2004, Muhiddin M Said menjabat anggota MPR-RI utusan Sulawesi Tengah.

Sejak 2004-2024, atau empat periode, Muhiddin M Said terus bertengger di DPR RI. Pria kelahiran 7 Oktober 1950 mengawali karirnya dari dosen.

Muhidin pernah menjabat Ketua Senat Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako (1974-1976). Sembari mengajar, Muhidin juga menggerakkan beberapa perusahaan di bidang properti.

Dalam daftar karirnya tercatat empat nama perusaahan mencatut namanya sebagai komisaris utama. Keempat perusahaan itu adalah PT Sarana Ventura Sulawesi Tengah, PT Bhakti Kencana Mandiri, PT Sarana Perumahan dan PT Bhakti Baru Rediapratama.

Berdasarkan e-LHKPN per 31 Desember 2021, Wakil Ketua Banggar DPR RI itu mencatatkan Harta Kekayaan mencapai Rp 119,3 miliar.

Angkat itu menempatkan Muhidin M Said sebagai anggota DPR RI dengan Harta Kekayaan terbanyak dari 7 anggota DPR RI dari Dapil Sulteng.

Harta Kekayaan jebolan S2 Business Adm, Jakarta Institute of Management Studies itu terdiri dari tanah dan bangunan senilai Rp 52,5 miliar.

Aset tanah dan bangunannya mencapai 32 unit tersebar di Kota Palu, Sigi dan Jakarta. Muhidin M Said memiliki tanah dan bangunan seluas 9600 m2/360 m2 di Kota Palu senilai Rp 15,3 miliar.

Ada juga di Kabupaten Sigi berupa tanah seluas 468521 m2 senilai Rp 6,5 miliar. Asetnya di Jakarta Pusat berupa tanah dan bangunan seluas 506 m2/384 m2 senilai Rp 4,7 miliar.

Selain aset tanah dan bangunan, e-LHKPN juga mencatat Harta Kekayaan elite DPP Golkar itu berupa alat transportasi senilai Rp 3,3 miliar. Ada juga harta bergerak lainnya Rp 1,5 miliar, surat berharga Rp3,3 miliar dan simpanan kas Rp 58,5 miliar. (sumber)

 

fokus berita : #Muhidin M Said