Berita Golkar – Menteri Perindustrian RI Dr. Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, bonus demografi di Indonesia membawa peluang sekaligus tantangan. Proporsi generasi muda yang mencapai 68 persen dari total penduduk Indonesia harus menjadi generasi produktif dan mampu menghasilkan inovasi.
Hal tersebut disampaikan Menperin saat menjadi pembicara secara daring pada sesi panel ASEAN Higher Education Conference atau AHEC 2023 hari kedua yang digelar di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad Kampus Iwa Koesoemasoemantri, Bandung, Jumat (25/8/2023).
Menperin menyebut, pemerintah Indonesia perlu memfasilitasi generasi muda dengan penyediaan lapangan kerja untuk menunjang produktivitas dan menghasilkan inovasi.Di satu sisi, tingkat pendidikan generasi muda sebagian besar masih berkisar pada lulusan sekolah menengah. Selain itu, tingkat pengangguran di Indonesia pun masih cukup tinggi.
“Untuk itu, pemerintah menginisiasi program prioritas berupa investasi pendidikan vokasi dan pelatihan,” ujarnya. Lebih lanjut Menperin mengatakan, pada 2023, Presiden Joko Widodo mulai mengimplementasikan kebijakan pemerintah mengenai revitalisasi pendidikan vokasional. Para generasi muda didorong memiliki kompetensi melalui pendidikan vokasional yang distandarkan melalui proses sertifikasi. “Keahlian kompetensi diyakini untuk merespons hambatan di berbagai sektor,” kata Menperin.
Selain itu, perguruan tinggi juga didorong menyesuaikan kurikulum pendidikan vokasional agar sesuai dengan kebutuhan industri. Dalam hal ini, kolaborasi dengan industri diperlukan Kendati penguatan program vokasional menjadi kunci peningkatan produktivitas, tidak dimungkiri bahwa ada banyak permasalahan global, khususnya di sektor ekonomi, termasuk di tingkat ASEAN yang memerlukan perhatian para negara anggota.
“Tantangan terbesar yang dihadapi adalah tantangan signifikan bagi kita semua yang terlibat di ASEAN dalam upaya mengatasi kekhawatiran yang muncul selama proses penguatan ketahanan ekonomi,” kata Menperin.
Sesi panel kedua pada AHEC 2023 juga menghadirkan pembicara Prof Su Dinh Thanh (President of University of Economics Ho Chi Minh City, Vietnam), dan Dian Fiana Ratna Dewi (CSR Manager of PT Bayan Resources Tbk) dengan moderator Prof Bambang Hari Kusumo (Rektor Universitas Mataram).
Sesi panel ketiga bertema “The Role of Higher Education in Building Resilient Society and Promoting Environmental Sustainability” dengan pembicara Prof Ahmad Fauzi Ismail (Vice Chancellor, Universiti Teknologi Malaysia), Prof Ari Kuncoro (Rektor Universitas Indonesia), Assoc Prof Huon Thavrak (Vice Rector of Royal University of Agriculture, Cambodia), dan Dany Amrul Ichdan (Wakil Direktur Utama PT Mineral Industri Indonesia) dengan moderator Prof. Rina Indiastuti (Rektor Unpad). {sumber}